Kamis, 14 April 2016

RENUNGAN.. Muslim Pilih Handphone Atau Al-Qur’an ?

Jika ada pertanyaan “lebih penting mana, Handphone atau Al-Qur’an ?” maka dengan penuh percaya diri kita (yang beragama Islam) akan jawab “Al-Qur’an jauh lebih penting”. Tapi sebelumnya, mari kita buktikan dalam kehidupan nyata.


Dalam sehari, lebih banyak mana membaca message di handphone atau message di Al-Qur’an ? bahkan diantara kita mungkin ada yang belum membaca Al-Qur’an hingga berhari-hari, berminggu-minggu sampai berbulan-bulan.



Ketika telah sampai di kantor tempat kita bekerja, lalu kita lupa membawa handphone, bagaimana reaksi kita ? mungkin akan menyesal sejadi-jadinya bahkan ada yang bela-belain pulang ke rumah hanya untuk mengambil handphonenya. Namun apakah seperti itu reaksi kita ketika lupa membawa Al-Qur’an?

Masih banyak lagi fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa pernyataan Al-Qur’an lebih penting dari Handphone hanyalah retorika belaka, kenyataannya Al-Qur’an menempati posisi keseratus di hati kita, jauh dibawah handphone, tablet, mobil, dan barang-barang lainnya. Naudzubillah tsumma naudzubillah

Untuk itu tidak ada salahnya jika saat ini kita renungkan beberapa keberkahan Al-Qur’an yang telah dikabarkan oleh Rasulullah Saw, semoga bisa membantu dalam meningkatkan rasa cinta kita kepada Al-Qur’an sehingga bisa menempati posisi teratas di hati kita ketimbang barang-barang yang lain.

Allah Swt berfirman “Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikirian.” (QS. Shad:29)

Diantara keberkahan Al-Qur’an adalah jika kita membaca 1 huruf dari Al-Qur’an maka kita akan mendapatkan 1 pahala lalu dikali 10. Seperti yang disabdakan Nabi Saw “Barang siapa yang membaca satu huruf Al-Qur’an, maka baginya satu pahala, satu pahala itu akan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali lipat, aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)

Lalu diantara kita ada yang bertanya, bagaimana jika kita tidak mengerti artinya ? jawabannya ada pada hadits tersebut, Nabi Saw sengaja menjadikan susunan huruf alif lam mim sebagai contoh karena Nabi mengetahui bahwasannya tidak ada satupun orang arab yang memahami arti sesungguhnya dari alif lam mim, sehingga dalam hadits ini tersirat sebuah dalil (argumen) bahwasannya orang yang membaca Al-Qur’an meskipun ia tidak mengerti artinya akan tetap mendapatkan pahala.

Keberkahan lain yang ada dalam Al-Qur’an adalah menjadikan orang-orang yang mempelajarinya dan mengajarinya menjadi sebaik-baik manusia, Rasul Saw bersabda  “sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan yang mengajarkannya.” (HR. Bukhori)

Jadi berdasarkan hadits ini, profesi yang paling tinggi derajatnya di mata Allah adalah profesi seorang guru ngaji. Bukan presiden, bukan pengacara apalagi hanya seorang dokter yang selalu kita hormati melebihi hormat kita kepada guru ngaji.

Allah memberikan jaminan kepada manusia yang mau berpegang teguh kepada Al-Qur’an bahwasannya ia pasti akan selamat hidup di dunia dan akhirat, seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Saw “Aku tinggalkan kepada kamu sekalian dua hal, jika kamu berpegang teguh kepada keduanya niscaya kamu tidak akan sesat selama-lamanya, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Rasul Saw.” (HR. Tirmidzi).

Dan yang terakhir, bahwasannya pada hari kiamat Al-Qur’an akan memberi syafaat kepada orang yang mau membacanya ketika di dunia, seperti yang disabdakan Rasulullah Saw “Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberi syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membacanya, mempelajarinya, dan mengamalkannya).” (HR. Muslim). 

(sumber: islampos) (gambar:google)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar