Warga Bali kerap melihat sosok manusia tanpa kepala bahkan kepala berguling-guling di jalan. Tepatnya di Desa Banjar Adat Mesean, Batu Agung,Kabupaten Jembrana, Bali. Penampakan tersebut diduga adalah jasad mantan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
Resah akan kejadian tersebut yang sering terjadi pada malam hari warga nekat membongkar kuburan eks anggota PKI. Dan menurut warga sekitar, di desa itu hampir saban tahun ada saja orang yang meninggal dengan cara gantung diri.
“Di banjar (desa) ini sudah ada 50 orang warga yang mati gantung diri, sudah sejak lama hingga sekarang. Ini sangat aneh dan tidak bisa diterima akal sehat,” tutur Kelihan Adat Mesean, Ida Bagus Ketut Siwa.
BACA JUGA: Cerita Haru: Dibalik Cerita Suami Menyuruh Istri Memasak Pada Malam Pertama
Menurut salah satu warga bernama Siwa, karena adanya kejadian aneh itu petinggi adat desa bertanya kepada Sulinggih (pemuka agama). Mereka diberi saran untuk melakukan proses pecaruan (pembersihan) di banjar kawasan yang sering dianggap leteh (kotor)
Penyebab karang (areal) banjar itu kotor, menurut Siwa, di dekat SDN 3 Batuagung, terdapat kuburan massal diduga kuburan dari eks anggota PKI. Mereka diduga sebagian korban operasi pembersihan yang digelar militer dan organisasi paramiliter, setelah insiden 30 September 1965. Dan mereka diduga dibunuh pada tahun 1966.
Siwa melanjutkan, karena jasad tersebut tak kunjung dipindahkan ke tempat yang lebih layak, apalagi tidak di- aben. Hal seperti inilah yang membuat roh dari eks anggota PKI marah kepada warga setempat. Sehingga tempat tersebut sering memakan korban yakni dengan cara menggantungkan diri.
Akan hal itulah yang membuat pihak banjar adat dan desa pakraman setempat memutuskan membongkar kuburan massal yang diduga dari eks anggota PKI untuk dipindahkan ke setra (kuburan) kemudian melaksanakan upacara pengabenan.
BACA JUGA: Naudzubillah!! Ini DOSA-DOSA Merusak Hubungan Rumah Tangga Orang Lain
Tempat yang dimana mereka terkubur secara massal telah dilakukan ritual pecaruan yang bertujuan membersihkan tempat tersebut.
“Secara logika memang benar di tempat mereka terkubur itu kan bukan setra, melainkan jalan. Jelas saja lokasi itu menjadi kotor dan mereka ingin dipindah ke tempat yang lebih layak dan diaben,” ucap Siwa.
Setelah melakukan ritual seperti ini, warga berharap kejadian serupa tidak lagi menghantui para warga yang ingin melewati tempat tersebut. Dan tidak ada lagi warga yang mati konyol dengan cara membunuh diri.
[http://detikseru.com/]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar