Dalam Islam, semakin ringan mahar seorang perempuan, maka perempuan tersebut makin tinggi derajatnya. Kenapa begitu? Karena mahar bukanlah alat untuk membeli perempuan, melainkan pemberian dari suami dengan keridhaan istrinya. Semakin seorang perempuan ridha untuk menerima mahar yang ringan dari suaminya, maka semakin tinggi derajatnya di mata Allah. Subhanallah.
Dalam riwayat Imam Bukhari dikatakan, pernah datang seorang wanita kepada Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam, wanita itu berkata:
“Ya Rasulullah aku hadiahkan diriku untukmu”
Lalu, datanglah seorang sahabat Rasul dan berkata, “ya Rasulullah, nikahkan aku dengan perempuan itu.”
Rasulullah mendengar namun diam sebentar. Ia kemudian bertanya pada sahabatnya, “kau memiliki apa? Apakah
kamu memiliki harta ?”
“tidak ya Rasulullah, tidak punya harta” jawab sahabat itu.
“walau cincin dari besi..??”
“tidak punya ya Rasul”
“punya baju?”
“punya ya Rasul, tapi cuma ini yang kupunya, baju yang sedang kupakai, jika kujadikan sebagai mahar maka aku nanti tidak pakai baju” jawab sahabat tersebut.
Rasulullah saw diam sejenak lalu memandang kewanita itu.
“Apakah kau mau menikah dengannya?”
wanita itu menjawab, “Aku sudah hadiahkan diriku padamu ya Rasulullah, terserah engkau mau meletakkan aku dimana saja, mau di laut, mau melemparkan aku kemana, aku taat”
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beralih pandangan ke pria itu.
“Apakah kau memiliki hapalan Alqur’an?” tanya Rasulullah saw lagi.
“Punya, ya Rasulullah” jawab pria itu
“Nah, kini kunikahkan engkau dengan wanita ini dengan mahar kau harus mengajari dia Al Qur’an, hafalannya beberapa ayat.”
Mereka akhirnya menikah, kemudian keluarga mereka dilimpahi keberkahan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala hingga mereka dilimpahi harta, kekayaan dan keturunan yang sholeh dan sholehah.
Subhanallah. Semoga kita semua didekatkan pada pintu keberkahan. Aamiin.
Sumber : Dailymoslem.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar