Kamis, 12 Mei 2016

Astagfirullah..!! NGERI..!!! Penampakan Rambut Seberat 4 Kg Menggumpal di Dalam Perut Gadis Ini

Dokter di Rumah Sakit Bishkek mengatakan, rambut-rambut itu sangat membahayakan jiwa Alekseeva. Sehingga mereka memutuskan untuk segera melakukan operasi untuk mengangkat gumpalan rambut tersebut.

Dream - Tim dokter di Kirgistan berhasil mengangkat gumpalan rambut sebesar 4 kilogram dari perut remaja perempuan bernama Ayperi Alekseeva. Rambut-rambut tersebut harus diangkat karena menyebabkan gadis berusia 18 tahun itu tidak bisa makan maupun minum.



Dokter di Rumah Sakit Bishkek mengatakan, rambut-rambut itu sangat membahayakan jiwa Alekseeva. Sehingga mereka memutuskan untuk segera melakukan operasi untuk mengangkat gumpalan rambut tersebut.
BACA JUGA: Wahai Para Istri..Jika Ingin Karir Suamimu Sukses, Ajaklah Suamimu Berhubungan Seminggu 3 Kali
Menurut para dokter, gumpalan rambut itu merupakan akibat dari kebiasaan buruk Alekseeva. Selama ini, remaja itu memang biasa mengunyah ujung rambutnya. Tak hanya itu, Alekseeva juga memakan rambut-rambut yang berada di karpet.


Profesor yang juga ahli bedah di Rumah Sakit Bishkek, Bahadir Bebezov, mengaku sebelumnya tidak pernah mendengar adanya gumpalan rambut sebesar itu di dalam perut. Bahkan, dari rekaman medis selama 50 tahun terakhir, tak ada kasus serupa.

"Operasi itu merupakan satu-satunya alternatif, tidak ada cara lain untuk menyelesaikan masalah ini. Bahkan perutnya membengkak karena menelan rambut dan potongan wol dari karpet yang hanya bisa keluar dengan cara dibedah," kata Bebezov dikutip Dream dari au.news.yahoo.com, Rabu 1 Oktober 2014.
BACA JUGA: MIRIS..!! Niat Eksis Malah Tragedi... Video: Nekat Makan Jagung Pakai Bor, Rambut Wanita Ini Jadi Botak
"Secara psikologis, terlepas kebiasaannya mengambil rambut dari karpet dan memakannya, gadis ini normal dan sehat. Dia juga memakan ujung rambutnya," tutur dia. Bebezov menambahkan, setelah menjalani operasi, Alekseeva telah berjanji tidak akan memakan rambut lagi.

Rabu, 11 Mei 2016

Amalkan Doa ini Sebelum Tidur, InsyaAllah Hutang Sebesar Gunung pun akan Terlunasi

Telah diceritakan dari Zuhair bin Harb, telah diceritakan dari Jarir, dari Suhail, ia berkata, “Abu Shalih telah memerintahkan kepada kami bila salah seorang di antara kami hendak tidur, hendaklah berbaring di sisi kanan kemudian mengucapkan :

Allahumma robbas-samaawaatis sab’i wa robbal ‘arsyil ‘azhiim, robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa wa munzilat-tawrooti wal injiil wal furqoon.



A’udzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzum binaa-shiyatih. Allahumma antal awwalu falaysa qoblaka syai-un wa antal aakhiru falaysa ba’daka syai-un, wa antazh zhoohiru fa laysa fawqoka syai-un, wa antal baathinu falaysa duunaka syai-un, iqdhi ‘annad-dainaa wa aghninaa minal faqri.
BACA JUGA: Ini Hukum Memakan Uang Riba Walau Sedikit
Artinya: 

“Ya Allah, Rabb yang menguasai langit yang tujuh, Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu. Rabb yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Rabb yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al-Qur’an). Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang ubun-ubunnya (semua makhluk atas kuasa Allah).
BACA JUGA: INI Daftar 11 merk air minum dalam kemasan (AMDK) gelas tidak layak minum
Ya Allah, Engkau-lah yang awal, sebelum-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir, setelahMu tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang lahir, tidak ada sesuatu di atasMu. Engkau-lah yang Batin, tidak ada sesuatu yang luput dari-Mu. Lunasilah utang kami dan berilah kami kekayaan (kecukupan) hingga terlepas dari kefakiran.” (HR. Muslim no. 2713)

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa maksud utang dalam hadits tersebut adalah kewajiban pada Allah Ta’ala dan kewajiban terhadap hamba seluruhnya, intinya mencakup segala macam kewajiban.” (Syarh Shahih Muslim, 17: 33).
BACA JUGA: KISAH HARU: Papa, Kembalikan tangan Ita….! Ita janji tidak nakal lagi
Juga dalam hadits di atas diajarkan adab sebelum tidur yaitu berbaring pada sisi kanan.

Semoga bisa diamalkan dan Allah memudahkan segala urusan kita dan mengangkat kesulitan yang ada. Aamiin 

sumber: [reportaseterkini.net]

Masya ALLAH Bikin Nangis, Tulisan seorang suami yang menjaga istrinya hingga ajal

Sebuah kisah nyata yang sangat mengharukan dialami seorang pria yang kehilangan istrinya karena penyakit kanker. Namun, dalam perjalanan jelang ajal sang istri, pria tersebut terus mendampingi istrinya.

Berikut kisahnya yang dibagikan pengguna Facebook bernama Mas Rozi yang sangat mengharukan dan membujat netizen menangis membaca perjalanan cinta pasangan tersebut.

“Tiba-tiba HP ku berdering, setelah menjawab salam suara diseberang telepon tampak panik “Ayah.. bunda mimisan nich.” Hmm.. kumaklumi kepanikan istriku saat itu karena belum pernah dia mengalami mimisan seperti ini.


Memang cuaca di bulan Agustus 2007 siang itu begitu teriknya. Aku pikir ini akibat cuaca yang terik itu. Kemudian aku sarankan dia untuk segera ke dokter.
BACA JUGA: Wahai Para Istri..Jika Ingin Karir Suamimu Sukses, Ajaklah Suamimu Berhubungan Seminggu 3 Kali
Beberapa hari kemudian istriku sakit pilek. Seperti biasanya kalau sakit ia hanya minum obat warung dan jarang sekali mau periksa ke dokter. “ oalah bunda…. ke dokter ajah kok takut,” ledekku, ku sorong pipi kenyalnya dengan ujung jari, ia merajuk bibirnya maju 2 centi, lucu melihatnya seperti itu.

Dua minggu berselang tapi pileknya belum juga hilang. Malah katanya ada yang terasa menyumbat di saluran hidungnya, rasanya tak nyaman dan susah bernafas. “Bun… besok kita ke Rumah Sakit ya! biar ayah ijin masuk siang,” rayuku agar ia mau ke Rumah sakit.

Keesokan harinya saya ajak ia ke RS. Bhakti Yudha Depok. Saat itu dokter THT bilang istriku alergi pada debu dan juga bulu-bulu binatang. Tapi sampai obatnya habis pileknya belum juga ada tanda-tanda kesembuhan.

Anehnya yang sering keluar lendir hanya hidung sebelah kiri saja. Bahkan istriku mulai susah bernafas melalui hidung, ia hanya bisa bernafas melalui mulut. Dan ketika saya membawanya periksa untuk kedua kalinya dokter menyarankan untuk rontgen. Namun dari hasil rontgen tidak terlihat adanya kelainan apapun di hidung istriku.

***
Tanggal 3 Nov 2007 …

Aku mengajaknya periksa ke RS Proklamasi Jakarta, karena menurut informasi di sini peralatanya lebih lengkap. Ternyata benar, dengan alat penyedot dokter mengeluarkan lendir dari dalam hidung istriku. Senang rasanya melihat ia dapat bernafas dengan lega. “Alhamdulillah…..”

Beberapa hari kemudian sumbatan itu kembali muncul. “Duh..bunda!” Kontrol kedua ke RS. Proklamasi masih saja dokter belum bisa menyampaikan penyakit apa yang dialami istriku ini.
BACA JUGA: PENTING..!! Tahlilan dan Yasinan Adalah Sunnah Bukan Bid’ah, Inilah Penjelasannya Tolong di Sebarkan..!!
Dokter memasukkan kapas basah ke hidung istriku (ternyata itu adalah bius lokal), beberapa saat kemudian sebuah gunting kecil dimasukkan kedalam hidung dan.. “krek” potongan daging kecil diambil. Belakangan baru aku tau tindakan inilah yang dinamakan biopsi. Tak ada yang disampaikan kepada kami. Dokter menyarankan dilakukan CT Scan. Kemudian kami menuju ke RSCM untuk CT Scan.

Keesokan harinya hasil CT Scan aku bawa kembali ke Dokter RS Proklamasi. Setelah melihat hasil Scan, Dokterpun menyampaikan hasilnya dan juga hasil biopsi dari laboratorium.

“ini ibu positif,” kata dokter sambil menunjukkan foto CT Scan. Nampak ada sebuah massa diantara belakang hidung dan tenggorokan istriku. Cukup besar seukuran kepalan tangan. Aku masih belum mengerti maksud kata-kata nya dan memang sama sekali tak ada pikiran yang aneh aku coba bertanya, “maksudnya apa dok?”

ibu positif kanker!”

Dek.. seolah detak jantungku berhenti “KANKER…Dok?” Tiba-tiba mataku jadi gelap, sebuah beban berat serasa menindih badanku. Aku diam dan tak bisa berkata apa-apa, lama aku terdiam.

“Kanker..?” tanyaku, tapi kalimat itu tak mampu terucap hanya bersarang di kepalaku. Sebuah penyakit yang selama ini hanya aku kenal lewat informasi dan berita-berita, kini penyakit itupun menghampiri orang terdekatku orang yang paling aku sayangi. Penyakit yang menakutkan itu menyerang istriku.

Kutatap wajah cantik istriku yang dibalut jilbab favoritnya, tenang.. teduh… tak ada ekspresi apa-apa aku makin bingung.

“duhh…bunda apa yang ada dalam fikiranmu bunda…”

“Sekarang bapak ke RSCM ke bagian Radiologi kita harus bertindak cepat,” tiba-tiba aku tersadar. Segera kuambil surat pengantar dokter dan menuju RSCM.
BACA JUGA: Sedih..!! Putri Pak Harto Bicara Karma Sambil Unggah Foto Ayahnya Bercucuran Air Mata,,
Sungguh tak pernah terpikirkan sedikitpun sebelumnya, kini kami berada dalam deretan orang-orang penderita kanker di ruang tunggu spesialis Radiologi ini. Aroma kecemasan bahkan keputus asaan tergambar di wajah mereka. Sebenarnya ini juga saya rasakan, tapi saya harus menyembunyikan raut ini di hadapan istriku. Aku harus tetap menyuguhkan energi penyemangat padanya.

Dihadapan dokter Radiologi aku bertanya, “sebenarnya istriku kena kanker apa dok?”

“kanker nasofaring.” jawab dokter singkat.

Ya Allah….kanker apa lagi ini? Istilahnya saja aneh bagiku. Kenapa harus istriku yang mengalaminya?

“Tapi Insya Allah masih bisa disembuhkan dengan pengobatan sinar radiasi dan kemoterapy,” dokter mencoba menangkap kegalauan diwajahku.

“Nanti ibu harus menjalani pengobatan radiasi selama 25 kali.”

Terbayang beratnya derita dan kelelahan yang harus dialami istriku. Belum lagi dengan kombinasi pengobatan kemoterapy yang melemahkan fisik.

Keluar dari ruang radiologi seolah semuanya jadi gelap, rasanya aku tak kuat menahan segala beban ini. Segera aku sms family dan teman-teman dekatku, aku kabarkan keadaan istriku dan kumintakan do’a dari mereka. Tak terasa bulir-bulir bening air mata bermunculan disudut mataku.

“Ayah kenapa? nangis yach..?” dengan polos pertanyaan itu keluar dari bibir istriku.

“iya, ayah sayaaang…. sama bunda,” suaraku gemetar.

Ku usap lembut kepala istriku. Ku tepis perlahan tangannya yang mencoba mengusap air mataku, ku gengggam kuat jari-jari lemahnya. Hatiku berbisik “kenapa tak ada kesedihan diwajahmu bunda? apakah bunda ga tau penyakit ini begitu berbahaya? Atau Allah telah memberitahukan ini semua kepadamu?”

Bunda biasa ajah koq..” Jawabanya malah makin membuatku tak bisa bernafas, air mataku akhirnya jatuh juga.

Kususuri lorong-lorong RSCM dengan langkah lemas tak bertenaga seolah aku melayang, tulang-tulang terasa tak mampu menyangga badanku yang kecil ini.

Tanggal 5 Desember 2007 …

Mulai hari itu istriku harus dirawat inap di RS. Proklamasi. Semua persiapanpun dilakukan mulai dari USG, Bond Scan dll. Hasilnya rahim masih bersih dan tulangpun normal artinya kankernya belum mejalar ke bagian lain, Alhamdulillah…sempat kuucap kata syukur itu

Tanggal 8 Desember 2007 …

Hari ke empat. Sore itu aku dipanggil ke ruang Dokter Sugiono yang akan melakukan Kemoterapy. Dikatakan bahwa kanker istriku stadium 2A dan Insya Allah masih bisa diobati. Istrikupun siap untuk menjalani pengobatan dengan kemoterapy. Kemudian kami minta ijin ke Dokter untuk diperbolehkan pulang sambil mempersiapkan segala sesuatunya.
BACA JUGA: Padahal Orang-Orang Ini Rajin Sholat Tapi Malah Mendapat Murka Allah, Mengapa?
Malam hari ketika kami di rumah, kami minta pendapat dari pihak keluarga tentang pengobatan yang akan kami lakukan. Dengan berbagai pertimbangan dan alasan pihak keluarga menyarankan agar kami tidak menempuh jalan kemo dan radiasi. Kami disarankan untuk menjalani pengobatan dengan cara alternatif dan pengobatan herbal.

Akhirnya sejak saat itu kami melakukan ikhtiar pegobatan dengan cara alternatif dan minum obat-obat herbal. Karena saat itu istriku sudah susah untuk menelan maka obat herbal yang diberikan tidak berupa kapsul, melainkan berupa rebusan. Setiap hari istriku harus minum ramuan dan rebusan obat-obat herbal yang baunya sangat menyengat. Tapi aku lihat ia dengan telaten dan sabar rutin minum semua obat-obatan itu.

Semangatnya untuk sembuh begitu besar. Doa pun tiada henti kupanjatkan siang dan malam. Dan malam-malamku selalu ku habiskan dengan tahajud dan hajat.

Aku mulai rajin mencari semua informasi yang berhubungan dengan kanker nasofaring, mulai dari makanan, cara pengobatan, bahkan alamat klinik pengobatan alternatif. Semua informasi aku cari melalui internet, koran dan dari rekan-rekan kerja.

Tiga bulan pengobatan, tapi Allah sepertinya belum memberi jalan kesembuhan dengan cara ini, akhirnya obat herbal aku tinggalkan. Bahkan pengobatan alternatif sudah aku tinggalkan sejak 1 bulan pertama karena aku ragu. Beberapa keluarga istri mulai putus asa. Malah ada yang beranggapan penyakit ini adalah kiriman dari orang. Tapi aku bantah semuanya,sempat ada pertentangan di antara kami. Aku yakinkan istriku bahwa ini adalah memang ujian dari Allah,

“Bun..semuanya atas kehendak Allah, bahkan jauh sebelum kita lahir sudah tertulis takdir ini, usia segini bunda sakit, berobat kesini-sini itu semua sudah ada dalam catatan Allah bun. Yang penting sekarang kita jangan lelah berihtiar dan bunda tetep harus semangat untuk sembuh.” Ia mengangguk perlahan.

Berat badan istriku mulai turun drastis karena tak ada asupan makanan, sebelum sakit beratnya 53 Kg kini tinggal 36 Kg. Kondisinya makin parah dan puncaknya ketika aku lihat mata kirinya sudah tak focus. Cara ia melihat seperti orang juling. Menurut Dokter herbal yang menangani istriku inilah rangkaian perjalanan kanker tersebut yang lama kelamaan akan menyerang otak. Dokter menganjurkan untuk segera dibawa ke rumah sakit.

Tanggal 26 Maret 2008 …

Akhirnya aku kembali membawanya ke Rumah Sakit. Kali ini aku membawanya ke RS. Husni Thamrin. Istriku ditangani oleh team yang terdiri Dokter THT, Dokter Internis dan Dokter spesialis ahli kemoterapy, Kebetulan Dokter Sugiono ahli kemoterapy yang dulu merawat istriku di RS. Proklamasi juga praktek di sini. Dan kini Dokter sugiyono kembali menangani istriku.

Sore itu Dokter memanggilku ke ruangannya. Dokter menjelaskan stadium kanker istriku sudah menjadi 4C, dan kankernya sudah mulai menggerogoti tulang tengkorak penyangga otak. Melihat hasil CT Scan nya aku merinding, terlihat jelas tulang-tulang tengkorak itu keropos layaknya daun termakan ulat. Aku ingin menjerit, “Ya Allah… begitu berat cobaan ini Kau timpakan pada kami”

“Ma’afkan ayah bun, ayah tak mampu menjaga bunda…!”

Yang lebih mengagetkan ketika dokter mengatakan, “kita hanya bisa memperlambat pertumbuhan kankernya bukan mengobati.” Seolah hitungan mundur kematian itu dimulai. Aku limbung dan hampir taksadarkan diri, sekuat tenaga aku mencoba untuk tetap tegar. Dengan dipapah adik aku keluar dari ruang dokter.

Segera aku menuju Mushola kuambil air wudhu dan kujalankan sholat. Entah sholat apa yang kujalankan ini.
BACA JUGA: Astaugfirullah!!! Bapak Ini Tak Dilayani Karena Berpakaian Lusuh, Tiba-Tiba Semua Terdiam
“Aku ingin ketenangan aku butuh pertolonganMu ya Robb. Kutumpahkan segala permohonan ini dihadapanMu yaa Allah. Bisa saja dokter memfonis dengan analisanya, tapi Engkaulah yang maha kuasa atas segala sesuatunya. Engkau maha menggenggam semua takdir, sakit ini dariMu ya Allah dan padaMU juga aku mohon obat dan kesembuhannya.”

Segala ikhtiar dan do’a tiada lelah kulakukan tuk kesembuhan istriku. Malam-malamku kulalui dengan sujud panjang disamping bangsal rumah sakit. Kubenamkan wajahku diatas sajadah lebih dalam lagi, tiba-tiba aku merasa tak mimiliki kekuatan apapun, aku berada dalam kepasrahan dan penghambaan yang lemah.

“Robb…Engkau maha mengetahui, betapa segala ihtiar telah kami lakukan. Tiada menyerah kami melawan penyakit ini,

kini aku serahkan segalanya padaMu, tidak ada kekuatan yang sanggup mengalahkan kekuatannMu yaa…Robb, Tunjukkan pertolonganMu, beri kesembuhan pada istriku Ya..Allah.”

Saat itu istriku masih bisa bicara meski dengan suara kurang jelas. Karena tenggorokannya pun sudah menyempit tersumbat kanker, ia sangat kesulitan dalam bernafas. Untuk mengantisipasi agar tidak tersumbat saluran nafasnya, dokter menyarankan agar dipasang ventilator dileher istriku. Akupun menyetujuinya meskipun aku tak tega, tapi ini resiko terkecil yang bisa diambil.

Istriku pasrah, dia minta aku menemaninya ke ruang operasi. Aku sangat mengerti ia sangat takut dengan peralatan medis di ruang operasi. Kemudian aku mendampinginya kedalam ruang operasi untuk pemasangan Ventilator. Aku melihat dengan jelas leher istriku disayat kemudian dimasukkan alat bantu pernafasan itu. “Sebenarnya aku tak tega melihatmu seperti ini bunda, tapi inilah yang terbaik untukmu saat ini.”

Selesai pemasangan ventilator bicaranya sudah tak bersuara lagi. Sejak saat itu praktis komunikasi kami hanya dengan isyarat atau terkadang istriku menulisnya pada lembar-lembar catatan kecil yang sengaja aku siapkan. Tentu saja hal ini terasa capek baginya. Namun sekali lagi ia terlihat tegar tak pernah aku mendengar ia mengeluh.

Akhirnya dengan berbagai pertimbangan akupun menyetujui untuk dilakukan kemoterapy terhadap istriku
BACA JUGA: KEBANGETAN,,!! Biaya AC di Tagihkan Juga Saat Makan di Restoran Sampai Rp 34 ribu
Tanggal 6 April 2008

Kira-kira jam 12 siang kemo tahap pertama dilakukan. Dengan perasaan tak menentu aku melihat dokter meracik obat dengan perlengkapan pengaman yang lengkap. Karena menurut dokter obat ini memang keras.

“Ya Allah beri kekuatan pada istriku…!” Beri kesembuhan melalui ihtiar obat ini ya Allah..!”

Sepanjang proses pengobatan tak hentinya kupanjatkan do’a dan dzikir dibantu dengan beberapa anggota keluarga.

Menurut Dokter kemo ini dilakukan dalam 3 sampai 5 tahap. Satu tahapan kemo memakan waktu 5 hari kemudian jeda 3 minggu untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Hari kedua setelah kemo kurang lebih jam 9 malam, istriku mulai merasa mual dan muntah. Hari ketiga jam 12 malam mulai keluar mimisan dengan darah hitam mengental. Hari ke empat jam 8 pagi ketika saya memandikan dan membersihkan mulutnya yang terus menerus mengeluarkan lendir, terdapat lendir bercampur darah hitam pekat dan mengental.

Menurut dokter ini adalah tanda kankernya sudah mulai hancur. Malam harinya istriku tidur sangat nyenyak dan tidak banyak batuk berdahak seperti hari-hari sebelumnya.

Alhamdulillah kemo tahap pertama selesai. Dokter bilang jika kondisi istriku membaik maka tiga hari lagi boleh pulang. Terlihat wajah cerah istriku ketika mendengar kabar ini. “nanti kalo pulang mau kemana bun.. ke Sawangan apa ke Kebayoran (rumah ibunya)?”

“ke Sawangan aja rumah kita sendiri,” jawabnya melalui secarik kertas. Namun ternyata dua hari kemudian ia mengalami diare yang hebat ini adalah efek samping dari obat kemo, sehingga kondisinya kembali lemas. Rencana pulangpun harus ditunda menunggu kondisinya membaik. Tetapi makin hari kondisi istriku makin drop. Hingga menjelang kemo tahap kedua malah albumin dalam darahnya menurun.

Selama dirawat istriku meminta agar saya sendiri yang memandikannya, bahkan aku juga yang membersihkan kotorannya. Semuanya saya kerjakan dengan telaten karena aku merasa sekarang saatnya untuk membalas semua kebaikan yang telah dilakukannya kepadaku selama ini. Ketika istriku sehat dialah yang selalu merawatku, menemaniku dan selalu menyiapkan semua kebutuhanku.

Selama hampir satu bulan di Rumah Sakit kami merasa menemukan keluarga baru. Keakraban terjalin antara kami dengan team dokter, dengan para suster bahkan juga dengan cleaning service yang tiap hari membersihkan kamar istriku. Saya merasa senang ketika suatu hari istriku dapat tertawa riang bercanda dengan para suster meski tawanya tanpa suara.

Minggu, 4 Mei 2008 ...

Kemo tahap ke 2 dilakukan. Sepertinya Allah benar-benar menguji kesabaranku. Ketika hendak dilakukan kemo, tabung infus 1000cc yang digunakan untuk campuran obat kemo ternyata tidak ada. Rumah sakit kehabisan stock, dan ini adalah sebuah kecorobohan yang mestinya tidak terjadi.

Karena tentunya pihak rumah sakit telah mengetahui jadwal pelaksaan kemo ini. Dokterpun marah. Kemudian Dokter menyarankan saya untuk segera membeli sendiri tabung infus di tempat lain. Tujuan saya adalah RSCM sebagai Rumah sakit terdekat, namun jika menuju RSCM menggunakan kendaraan akan memakan waktu lama karena jalannya memutar. Sayapun berlari ditengah terik matahari pukul 12 siang menuju RSCM. Namun disanapun tidak tersedia, kemudian saya berlari lagi menuju RS Sant Carolus, di sinipun nihil.

Begitu juga ketika saya ke Apotik melawai tak bisa mendapatkannya. Akhirnya saya mendapatkan tabung infus tersebut di Apotik Titimurni RS. Kramat. Akhirnya kemo tahap ke 2 pun dapat dilakukan.

Senin, 5 Mei 2008 ...

Hari ini Dinda anak kami yang kecil ulang tahun ke 4. Perhatian dan kecintaan istriku pada anaknya tak pernah berkurang. Dibatas ketidak berdayaannya dia menuliskan sesuatu, “Ayah jangan lupa beliin hadiah buat Dinda, ayah beliin jaket nanti bunda titip mukena, kasihan mukena dede sudah jelek. Bilang ke dede ini mukena dari bunda.”

Atas permintaan istriku siang itu sebagai tanda syukur kami memotong 2 buah kue ulang tahun yang salah satunya untuk dibagikan ke suster-suster yang jaga. Kemudian istriku minta dibantu turun dari tempat tidur, katanya ingin duduk bareng deket Dinda. Ia mencoba memberikan senyum bahagia pada Dinda dan menyembunyikan rasa sakitnya. Sementara Dinda nampak bahagia dipangku bundanya, mungkin ia mengira bundanya hanya sakit biasa saja. Lagu “selamat ulang tahun” yang kami nyanyikan terdengar getir di telingaku. Terasa pilu aku menatap mereka.

Selasa, 13 Mei 2008 ...

Biasanya jika istriku menginginkan sesuatu ia akan membangunkan saya dengan mengetuk besi tempat tidurnya. Namun malam itu saya merasa sangat ngantuk dan lelah, saya menulis pesan pada istriku, “bun..nanti kalo perlu apa-apa panggil suster aja ya! Ayah ngatuk dan cape, jangan bangunin ayah ya!” Dengan isyarat lemah ia mengiyakan permintaanku, ia mengusap tanganku kemudian menuliskan sesuatu “ayah tidur aja gapapa kok, bunda juga mau istirahat.”

Rabu, 14 Mei 2008 ...

Entah mengapa pagi ini aku sangat ingin merawatnya. Ketika ia kembali diserang diare berkali-kali yang sangat hebat aku sendiri yang membersihkan semuanya. Kemudian memandikannya dan mengganti pakaiannya. Pagi itu aku minta Lia anak sulung kami yang masih duduk di kelas 5 SD untuk menjaga bundanya, sebelum kemudian aku tinggal berangkat kerja.

Siang pukul 11 Lia menelpon “Ayah, bunda pingsan nafasnya cepet banget.” Aku kaget dan sangat khawatir. Selang 15 menit Lia sms “bunda sekarang ada di ruang ICU”. Astaghfirullah haladziim… apa yang terjadi pada istriku. Segera aku minta izin meninggalkan kantor. Di Rumah Sakit aku dapati Lia menangis sesegukan tak berhenti. “bunda yah… tolongin bunda yahh….!”

Kuhampiri istriku yang tergolek taksadarkan diri. Perawat memasang semua peralatan pada tubuh istriku, entah alat apa saja ini. Kuusap perlahan keningnya, dingin sekali. Tangan dan kakinyapun sangat dingin. Hingga menjelang maghrib aku tak beranjak dari sampingnya. Tak hentinya mulut ini memanjatkan doa. Sementara di luar ruang ICU sudah banyak kerabat berdatangan.

Tekanan darahnya sangat rendah dibawah 70. Dokter memberikan obat penguat tekanan darah dengan dosis tinggi. Tekanan darahnya sempat naik namun masih dikisaran 75-80, sangat rendah. Berkali-kali dokter menyuntikkan obat perangsang namun hasilnya tetap sama tak berubah. Dokter memanggilku, perasaanku gelisah tak menentu, campur aduk antara cemas, bimbang dan ketakutan yang amat sangat. Dugaanku benar Dokterpun menyerah.

Melihat kondisinya yang terus menurun ia menyarankan agar semua alat bantu dilepas saja. “maksudnya dok..?” aku menodong penjelasan. “secara medis kondisi ibu sudah tidak dapat ditolong lagi, lebih baik kita do’akan saja.” Aku benar-benar lemas mendengarnya seluruh badanku gemetar merinding “benarkah tak ada lagi harapan.” Tiba-tiba aku merasakan ketakutan yang luar biasa. Aku tak mau menyerah, aku meminta agar semua alat bantu itu tetap terpasang pada tubuh istriku, sambil menunggu keputusan team dokter besok pagi.

“Aku tak mau kehilanganmu bunda.” Ku pegang kuat jemarinya, “buka matamu bunda sebentar saja, ayah ingin menatap mata bening bunda untuk terakhir kalinya,” kubisikan lembut ditelinganya.

Pukul 22, aku disodori surat pernyataan, tak sempat aku baca, kata suster ini adalah Surat persetujuan untuk melepas semua alat bantu dari tubuh istriku. “Tak sanggup aku melakukan ini bun, aku ingin tetap menatap wajahmu, aku ingin tetap mendampingimu meski dalam ketidakberdayaanmu.”

Akhirnya adikku yang menandatanganinya. Aku tak ingin selalu dihinggapi rasa bersalah jika menandatangani surat itu. Kemudian semua alat bantu dilepas dari tubuh istriku, tinggal tersisa alat pendeteksi detak jantung.

Bun…..inilah yang terbaik yang diberikan Allah buat kita, maafkan ayah bun ayah tak bisa menjaga bunda. Ayah ikhlas bunda pergi, ayah terima semua dengan ihklas bun.. Jangan khawatir bun, ayah akan menjaga dan merawat anak-anak kita,” kubisikan lirih ditelinga istriku.

Kutemui Lia yang menunggu diluar ruang ICU, kubelai rambutnya penuh sayang. Ia menangis keras sejadi-jadinya, mungkin ia paham apa yang kumaksudkan. “Bundaa….. Lia ga mau kehilangan bunda, jangan tinggalin lia bundaa..!!” Tangisnya memekik, merebut perhatian semua orang diruang tunggu ICU ini. Semua mata menatap kami tapi mereka diam seolah mahfum dengan keadaan kami.

Dalam setiap rangkaian doaku tak pernah aku mengucapkan kata-kata menyerah “kalo memang hendak Engkau ambil maka mudahkan,” tak pernah aku menyebut kata-kata itu. Aku selalu minta kesembuhan, kesembuhan karena aku memang menginginkan istriku benar-benar sembuh.

Sepertinya kini aku harus menyerah dan pasrah “Ya.. Robb jika memang Engkau menentukan jalan lain aku ikhlas ya Allah…., mudahkan jalan istriku untuk menghadapmu dengan khusnul khootimah.”

Menurut suster dalam kondisi seperti ini pasien masih bisa mendengar. Kubimbing istriku menyebut kalimat “LAAILAHA ILLALLAH MUHAMMADUR ROSULULLAH..” perlahan aku membimbingnya. Rasanya aku mengerti betul setiap helaan nafasnya, raga kami bagai menyatu. Kuulang hingga berkali-kali dengan helaan nafas yang terirama pelan. Dua bulir bening tersembul dari sudut matanya. Aku merasakan ia sanggup mengikuti kalimat ini, terimakasih ya Allah..!

Kamis, 15 Mei 2008 ...

Aku terbangun ketika tiba-tiba seorang suster memanggil “Keluarga ibu Siti Nurhayati..!” Aku bergegas masuk ke ruang ICU, jam menunjuk Pukul 05.05, masih pagi dengan hawa dingin yang menyusup tulang. “Ma’af pak, ibu sudah tidak ada.” ujar suster tadi singkat. Meski aku tau maksudnya tapi aku masih tak percaya. Kutengok layar monitor yang terhubung ketubuh istriku. Tak ada lagi yang bergerak disana.

Bagai tersambar petir, kudekap tubuh lemas istriku. Bibirnya menoreh segaris senyum. “INNA LILLAAHI WAINNA ILAIHI ROOJIUUN.” Aku lunglai terduduk disampingnya tapi tak ada lagi air mata yang keluar. “Bun, Ayah ikhlas melepas bunda, Allah telah memilihkan jalan terbaik buat kita.”

Selamat Jalan Istriku…… jemput aku dan anak-anak nanti di pintu SurgaNya.

Semoga bermanfaat bagi yang membacanya ....

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ..."


[Sumber pelangimuslim.com]

Selasa, 10 Mei 2016

KISAH NYATA..!! Konyol..!! Pria ini B0*0KNG P5K 0nline Malah dapat Istrinya Sendiri

Kasus prostitusi online saat ini tentu bukanlah sesuatu hal yang tak asing lagi.Bahkan juga banyak pria sekarang ini yang memilih untuk mencari hiburan serta kenikmatan lain lewat cara membooking P5K dengan cara online. Tetapi ternyata ada juga satu peristiwa unik di mana ada seseorang pria yang jajan P5K dengan cara online tetapi jadinya malah membooking istri sendiri.

Konyol, Pria Booking PSK Online Malah dapat Istri Sendiri



Pria yang kerap di panggil dengan nama Robin (48) ini memboking P5K yang nyatanya dia merupakan istrinya sendiri bernama Bunga (39).

Keduanya telah menikah cukup lama, pada awalnya memanglah baik-baik saja, sampai akhirnya rasa bosen menyelimuti rumah tangga mereka. Profesi Bunga yaitu guru TK yang mengajari anak-anak menulis serta menyanyi.
BACA JUGA: HEBOH..!! DITEMUKAN SEPASANG ANAK DIBESARKAN RIBUAN TIKUS DI GORONG-GORONG
Sukses Sama-sama repot dengan pekerjaan semasing, Robin juga merasakan bosan waktu berhub*ngan dengan istrinya. Dia juga mencari P5K dengan cara online. Robin sesungguhnya bukan tipe lelaki nakal yang suka jajan diluaran. Peristiwa memalukan itu berawal waktu Robin curhat ke rekan kerjanya.

Kepada rekan kerjanya, Robin mecerikan kebosanannya sekitar kehidupan rumah tangga dianya. Bukannya berikan motivasi pada Robin, temannya itu jadi mengajak Robin untuk mencicipi P5K . Rekanan kerjanya yang telah terbiasa b**oking cewek panggilan lewat online itu juga mengurus pemesanan P5K on-line untuk Robin, serta Robin juga meng-iya-kan saja.

Saya tak turut pesan. Yang pesan rekan saya, ” tutur Robin yang saat ini umurnya telah 48 th. itu.

Setelah semunya beres diurusin sama temannya, Robin juga check in di satu hotel di lokasi Pasar Kembang, Surabaya. Pada awalnya dia terasa deg-degan karenanya pertama kalinya untuk Robin, sebelumnya dia tak pernah bersel1ngkuh, apalagi hingga berhubungan 1nt! m dengan P5K.

Sesampainya di hotel, Robin menunggu P5K yang dipesan temannya secara online itu. Badan Robin bergetar saat P5K tiba di hotel serta mengetuk pintu kamar hotel. Waktu pintu di buka, Robin kaget hampir pingsan, karena P5K yang berdiri di depan pintu itu yaitu istrinya sendiri. Ya, dia yaitu Bunga wanita cantik yang sekarang ini berusia 39 th..
BACA JUGA: SUBHANALLAH, Akhirnya 30 Pendeta Vatikan dan 3000 Umat Kristen Kenya Masuk Islam
Tidak hanya kaget, Robin juga lihat penampilan istrinya itu begitu berbeda waktu melakukan profesinya sebagai P5K panggilan. Waktu dirumah serta mengajar Bunga senantiasa tampak wibawa seperti guru biasanya, kali ini Bunga tampak begitu s*ksi dengan memakai hot p4nts.

Sebelumnya, Robin tak pernah lihat sang istri menggunakan pakaian s*ks1 seperti itu. Semua bercampur aduk, keduanya keduanya sama sama-sama menyalahkan. Pertengkaran di hotel itu juga terjadi.

“Saya pernah bertengkar sama istri di kamar. Saya pukuli dia, ” cerita Robin pada Radar Surabaya.

Ditengah-tengah pertengkarannya, Robin memukul istrinya yang nyambi jadi P5K itu lantaran sakit hati dengan keujujurannya. Bunga dengan terang-terangan dengan suara kasar menyampaikan pada Robin kalau Bunga telah bosan serta malas berh**bungan b4d4n dengan Robin.

“Dia mengaku bosen sama saya. Katanya, jadi P5K itu untungnya dobel. Selain bisa kepu4s4n, juga dapat uang, ” tutur Robin.

[http://wartakota.tribunnews.com/]

Astaugfirullah, Demi Artis Idola Wanita Berhijab ini "Pasrah" Dilecehkan

Tak dapat dipungkiri jika remaja kita sedang menggandrungi artis-artis dari korea atau sering kita sebut artis K-POP. Bahkan saat ada pertunjukan / konser mereka selalu dipenuhi oleh remaja-remaja khususnya para kaum hawa.


Mereka rela antri untuk membeli tiket bahkan berebut dan berdesakkan untuk dapat menikmati konser artis K-POP idola mereka. Sayangnya begitu banyaknya wanita yang tergila-gila pada artis idola mereka sehingga terkadang mereka lupa batas-batas norma kesusilaan dan agama.
Tak sedikit para Fans yang rela di peluk dan dicumbu artis idola mereka. Seperti yang baru-baru ini cukup mendapat sorotan tajam ketika sebuah boy band asal korea mengadakan konser akbar di Malaysia. Tampak beberapa fans cewek yang berhijab diatas panggung, dengan girangnya "para fans" yang notabene wanita berhijab itu secara "tidak sadar" mendpat perlakuan yang menurut saya tak senonoh dari artis idola mereka. Namun begitu kita juga tak bisa menyalahkan 100% artis yang melakukan (modus) pelecehan tersebut karena saya yakin memang para fans tadi juga senang dan menikmati apa yang dilakukan idolanya terhadap mereka.

Kita juga tak bisa memungkiri jika budaya dan aturan agama mereka para artis (KPOP) ini juga berbeda dengan budaya ketimuran dan norma agama yang kita anut. Sangat disayangkan remaja-remaja tersebut seolah lupa diri dengan pakaian yang mereka kenakan.

Hijab yang seharusnya dipergunakan untuk melindungi perempuan tersebut dari aib dan fitnah justru secara tidak sadar telah mereka korbankan demi dapat "bersentuhan" dengan artis idola mereka. Ada akidah yang mereka gadaikan, ada iman yang mereka kalahkan, bahkan mereka tak bisa menolak kehadiran "syaitan" ketika sudah berhadapan dengan artis idolanya.

Hal itulah yang menjadikan alasam kenapa kejadian di malaysia ini mendapat cukup banyak sorotan beragam dari para netizen dan pengguna sosial media khususnya di malaysia. Semoga dari kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran berharga  bagi para wanita khususnya para wanita di Indonesia yang menggemari artis tertentu. Janganlah sampai kita menggadaikan aqidah demi artis yang kita kagumi dan idolakan.
Boleh saja kagum pada sesuatu tapi jangan terlampau berlebihan, karena sesuatu yang berebhan jatuhnya tidak baik. Anda tentunya pernah mendengar istilah Gruopies? berbeda dengan fans, groupies adalah penggemar yang amat sangat fanatik dengan artis yang mereka idolakan. Kadang karena saking ngefansnya banyak hal tidak wajar mereka lakukan demi dapat bertemu atau melihat artis idola mereka.

Saya kuatir hal ini bisa terjadi pada diri anda, dimana ketika sudah mengidolakan seseorang, bahkan secara tak sadar rela direnggut kehormatannya oleh artis yang anda idolakan tersebut. Sama halnya dengan beberapa kasus yang mendera artis-artis di tanah air yang terpaksa harus berakhir pada kasus hukum karena ditunding mencabuli fans mereka. Salam, dr. Wahyu Triasmara

SUMBER: tausiahagamaislam.blogspot.com

Wahai Para Istri..Jika Ingin Karir Suamimu Sukses, Ajaklah Suamimu Berhubungan Seminggu 3 Kali

Dalam Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa berhubungan tiga kali seminggu bisa membantu orang (suami) mengamankan karir di tempat kerja. Anda tentu terkejut saat membacanya, bukan? Anda pasti sedang bertanya-tanya apa hubungan antara s**s dan pekerjaan?



Sebuah studi yang dilakukan oleh Anglia Ruskin University menemukan bahwa orang yang berhubungan s** 2-3 kali seminggu digaji 4,5 kali lebih tinggi daripada mereka yang kurang aktif secara s*ksual.

Studi yang dilakukan di Inggris ini menggunakan data dari 7.500 pekerja asal Yunani. Pemimpin studi, Dr Nick Drydakis, mengatakan kepada Metro.co.uk (20/4): Teori Hirarki Kebutuhan Maslow mengklaim bahwa individu yang lebih bahagia dan puas pada hidupnya, menjadi lebih produktif dan sukses dalam pekerjaan, yang diterjemahkan dengan upah yang lebih tinggi."
BACA JUGA: HEBOH...!! Foto-Foto Kocak Netter Liburan Palsu Keliling Dunia Bikin Ngakak
Studi ini menyimpulkan seseorang perlu untuk dicintai dan mencintai, baik secara seksual atau non-seksual oleh orang lain. Dr Nick menambahkan bahwa bila tidak adanya unsur-unsur itu, seseorang mungkin jadi lebih rentan terhadap kesepian, kecemasan sosial dan depresi - semua faktor yang dapat mempengaruhi karir seseorang.

Semoga bermanfaat, jangan lupa bagikan info ini kepada rekan yang lain ya....
Sumber: http://redaksisembilan.blogspot.com/

MIRIS..!! Niat Eksis Malah Tragedi... Video: Nekat Makan Jagung Pakai Bor, Rambut Wanita Ini Jadi Botak

Belakangan, ada satu tren yang lagi booming di dunia maya saat ini yaitu makan jagung rebus dengan ditusukan ke sebuah bor listrik dan diputarnya dan salah satunya yang paling minat pesertanya yaitu di negeri tirai bambu, Cina.


Dikutip dari Mirror, jika sebagian orang yang menjalani tantangan ini dapat menyelesaikannya, hal berbeda justru dialami wanita cantik yang tak diketahui identitasnya ini. Berniat ingin ambil bagian dalam tren tersebut, rambut wanita ini justru terbelit di dalam bor listrik tersebut, tepat beberapa saat setelah mulai memakan jagung tersebut.

Alhasil, putaran bor yang sangat cepat, membuat hampir sebagian besar rambut bagian depan dari wanita ini tertarik, hingga meninggalkan bekas sehabis tercabut bahkan sampai terlihat botak sedikit.

Diketahui sang wanita cantik tersebut nampaknya lupa merapikan rambutnya, hingga akhirnya rambutnya ikut terbelit bor tersebut, seperti PassionMagz lansir dari laman SriwijayaPost. Setelah sempat menemui dokter, ia diberitahu kalau rambutnya dapat kembali tumbuh dengan normal, meski membutuhkan waktu yang cukup lama dan proses yang sangat lambat.

Nah, jika Sahabat Passion penasaran dengan videonya yuk dilihat dibawah ini yah.

Meski menjadi viral di dunia maya, fenomena ini pun turut menuai kritik karena prosedurnya yang dianggap berbahaya dan tidak aman.





Sumber video: https://youtu.be/QB7m2M9QZlY

Sumber: http://passionmagz.com